REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cendekiawan muslim asal India Dr Zakir Naik akan melangsungkan safari dakwah di lima kota di Indonesia mulai 1-10 April 2017. "Dr Zakir Naik tidak akan bicara tentang hal-hal SARA, tapi ceramah biasa dan lebih banyak tentang ilmu pengetahuan," kata Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) bidang Luar Negeri Muh Yudin Junaedi dalam silaturahmi Zakir Naik dengan MUI pusat di Jakarta, Jumat (31/3).
Safari dakwah dengan tajuk "Zakir Naik Visit Indonesia 2017" akan dimulai pada Ahad 2 April 2017 di Auditorium Universitas Pendidikan (UPI) Bandung dengan tema "Da'wah or Destruction" yang akan diikuti 10 ribu orang. Selanjutnya pada Senin 3 April 2017 kuliah umum akan berlangsung di Auditorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) pada pukul 08.00-12.00 WIB dengan tema "Religius as anda Agen of Mercy and Peace" yang diikuti 15 ribu peserta.
Pada Selasa 4 April 2017, pukul 19.30-24.00 WIB kuliah umum tentang "Religion in Right Perspective" akan disampaikan di Lapangan Universitas Darussalam Gontor Ponorogo, Jawa Timur dengan peserta 15 ribu orang. Kuliah umum akan berlanjut pada Sabtu, 8 April 2017 di Stadion Patriot Bekasi dengan tema "Similarity Between Islam and Christianity" dengan peserta sekitar 40 ribu orang pukul 19.30-24.00 WIB.
Safari dakwah diakhiri di Auditorium Universitas Hasanuddin Makassar yang diikuti sekitar 10 ribu orang pada Senin 10 April 2017 pukul 08.00-12.00 WITA dengan tema "Quran and Modern Science: Compatible or Incompatible". Menurut keterangan Ketua Humas Panitia Zakir Naik Visit Indonesia 2017, Budhi Setiawan kegiatan tersebut tidak hanya akan diikuti muslim, tapi juga terbuka untuk semua kalangan.
Untuk non-Muslim, panitia telah membuka pendaftaran khusus dengan tiket VIP gratis. Zakir Naik dalam kunjungan ke Indonesia akan menyampaikan materi dalam bentuk metode ceramah biasa dilanjutkan sesi tanya jawab, bukan melakukan debat.
Cendekiawan Muslim dengan nama lengkap Dr Zakir Abdul Karim Naik selain seorang dai dan mubaligh, juga seorang penulis buku-buku keislaman dan perbandingan agama. Dokter medis itu sudah menjadi dai sejak 1991. Ia mendirikan Islamic Research Foundation (IRF) sebuah organisasi nirlaba yang memiliki dan menyiarkan jaringan saluran TV gratis Peace TV dari Mumbai, India.
Pria kelahiran Mumbai 18 Oktober 1965 itu memiliki pengaruh yang cukup besar, terbukti ia masuk dalam peringkat 85 dari 100 Orang India Terkuat 2009 di antara satu miliar penduduk India. Zakir juga mendapatkan penghargaan tertinggi dari pemerintah Arab Saudi, King Faisal International Prize pada 2015 yang merupakan penghargaan terhadap karya-karya luar biasa dari individu dan lembaga dalam lima kategori yakni dakwah Islam, studi Islam, bahasa dan sastra Arab, kedokteran dan ilmu pengetahuan.
Baca juga: