Menjelang Pilkada Putaran ke 2 tgl 19 April 2017 di DI Jakarta, setiap kubu melakukan kampanye all out habis-habisan sekuat tenaga, termasuk para ulama ikut mensosialisasikan Al-Maidah 51. Nampaknya para ulama dan sebagian besar umat Islam sangat kwatir perkembangan Islam di masa yang akan datang bila DKI dipimpin oleh non-Muslim, dan prihatin juga atas ketidak pedulian sebagian Muslim kepada perintah agama dalam Surah Al-Maidah 51. Bahkan mereka ini ikut propaganda atau cari dalil-dalil yg melemahkan arti Surah Al-Maidah 51 dengan tujuan untuk memenangkan Ahok. Ada lagi yang mengaku Muslim yang mengatakan Surat Al-Maidah sudah kadaluwarsa, Surah Al-Maidah itu hanya berlaku sesuai dengan waktu turunnya. Mungkin masih banyak Muslim yang belum menghayati keseluruhan isi Al-Quran. Bahwa ayat-ayat yang diturunkan dan tersirat dalam Al Quran itu memang dimasa Rasulullah Sallohu Alaihi Wassalam masih hidup. Tetapi semua Surah itu merupakan pedoman bagi hidup manusia. Contoh lain, kita boleh berdoa doanya nabi Yunus, Nabi Adam, Nabi Ibrahim, Nabi Muhammad dll. Bukankah doa itu dilakukan mereka? Apakah tidak sesuai bila kita yang amalkan? Apakah dapat dikatakan doa itu sudah kadaluwarsa?
Semua isi Al-Quran itu adalah pedoman bagi hidup manusia yang mana sangat jelas dapat kita baca pada surah pertama Al-Baqarah ayat 2. Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertaqwa. Sudah barang tentu Surah Al-Maidah 51 juga merupakan pedoman memilih pemimpin untuk Muslim.
Apakah betul Habib Rizek belum matang? Biadab? Pendapat saya beliau sudah banyak menguasai Ilmu Al-Quran dan Hadits, tentu dia tahu apa yang ia lakukan dalam menegakkan amal makruf nahi mungkar dan memang ada dalilnya yg bisa dirujuk oleh setiap Muslim.
Video lengkap doa Habib Riziek
Tulisan ini sengaja saya buat setelah selesai Pilkada, agar tidak dinilai suatu kampanye yang mengundang perdebatan membela Habib Riziek.
Mohon maaf bila ada yang kurang tepat,
Wallohu a'lam bissawab.
Di bawah ini saya copas salah satu sumber dalil Doa Kehancuran
Date: Mei 30, 2011
Author: Widjojo
Mungkin ada yang bertanya-tanya atas artikel di
sini yang menceritakan saya akan
“membalas” serangan tenung yang ditujukan pada saya. Tentu ada yang
bertanya-tanya dengan cara apa saya akan
membalas serangan sihir tersebut? apakah dengan serangan “ghoib” juga? 🙂 . Saya yakin ada juga yang akan mengangap saya
orang sakti karena berhasil selamat dari serangan ledakan tenung dan saya mampu
membalas serangan tersebut jika diserang lagi untuk ketiga kalinya 🙂 .
Mungkin ada juga yang berpendapat sebaiknya
didoakan saja supaya “musuh” saya itu bertaubat atau seperti kisah Ustadz
ja’far yang langsung pasrah kepada Allah dengan istiqamah membaca ayat kursi
dan akhirnya pertolongan Allah datang juga :).
PEMBAHASAN
Wahai teman-temanku dan seluruh pengunjung blog
ini yang dirahmati Allah, saya berniat untuk membalas serangan tenung itu
bukanlah dengan juga melakukan sihir tenung juga melainkan saya mendoakan
kehancuran bagi musuh saya itu. Mendoakan kehancuran bagi musuh Allah
diperbolehkan dalam ajaran Islam ketika memang kerusakan yang dibuat musuh
Allah itu tidak bisa kita tolerir lagi.
Dalilnya adalah
ketika Rasulullah membaca do’a Qunuh nazilah yang pertama kali
dituntunkan Rasulullah, SAW berkenaan suatu peristiwa pembantaian sekitar 70
sahabat beliau oleh Bani Najed. Ketika itu sahabat beliau sedang berdakwah
menyebarkan Islam atas permintaan seorang penduduk Najed. Namun ketika sampai
di daerah Najed bukan disambut baik, namun disambut dengan pedang dan tombak.
Para sahabat yang telah dikader Nabi tersebut dikepung dan dibantai
beramai-ramai, lalu dimasukkan ke sumur untuk dibakar. Hanya satu sahabat yang
lolos dari kepungan namun juga terluka, lalu mengabarkan kepada Rosulullah. Tak
lama sahabat inipun gugur.
Maka rasul dan ummat muslim saat itu sangat
berduka atas syahidnya sahabat-sahabat mereka yang dikhianati tersebut.
Rasulullah Muhammad kemudian berdo’a kepada Allah di setiap sholat wajib 5
waktu pada rakaat terakhir setelah I’tidal selama sekitar satu bulan.
Allah membiarkan perbuatan Rasul tersebut kemudian setelah sekitar sebulan turunlah Alqur-an Surah Ali Imran ayat 28.
"Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Barang siapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah, kecuali karena (siasat) memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka, Dan Allah memperingatkan kamu terhadapa diri (siksa)-Nya. Dan hanya kepada Allah kembali(mu)."
Hukuman bagi mereka yang tidak mentaati Ali Imran 28, dipertegas dalam Ali Imran 128.
Intinya dapat diartikan bahwa semua musibah yang menimpa ummat muslim tersebut adalah ujian Allah dan semuanya harus dikembalikan kesudahannya kepadaNya. Apakah Allah akan menerima taubat orang kafir atau mengazab mereka.
Allah membiarkan perbuatan Rasul tersebut kemudian setelah sekitar sebulan turunlah Alqur-an Surah Ali Imran ayat 28.
"Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Barang siapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah, kecuali karena (siasat) memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka, Dan Allah memperingatkan kamu terhadapa diri (siksa)-Nya. Dan hanya kepada Allah kembali(mu)."
Hukuman bagi mereka yang tidak mentaati Ali Imran 28, dipertegas dalam Ali Imran 128.
"Tak ada sedikitpun campurtanganmu dalam urusan mereka itu atau Allah menerima taubat mereka, atau mengazab mereka karena sesungguhnya mereka itu orang-orang yang zalim".
Intinya dapat diartikan bahwa semua musibah yang menimpa ummat muslim tersebut adalah ujian Allah dan semuanya harus dikembalikan kesudahannya kepadaNya. Apakah Allah akan menerima taubat orang kafir atau mengazab mereka.
Isi dari do’a qunut nazilah adalah permohonan
kebaikan, perlindungan dan pertolongan bagi kita (umat islam) dan kehancuran
dan keguncangan bagi orang yang berbuat kejahatan. membaca qunut nazilah bisa
pada rekaat terakhir menjelang sujud pada tiap-tiap sholat wajib 5 waktu selama
paling tidak satu bulan.
Hadist lain berkenaan dengan mendoakan kehancuran
bagi musuh, diantaranya:
قَنَتَ النَّبِىُّ شَهْرًا يَدْعُو عَلَى رِعْلٍ
وَذَكْوَانَ
Nabi
melakukan qunut (Nâzilah) selama sebulan, berdo’a untuk kehancuran Ra’i dan Dzakwân. (HR
al-Bukhâri). Demikian juga dalam hadits yang lain:
قَنَتَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – شَهْرًا حِينَ قُتِلَ
الْقُرَّاءُ
Rasulullah melakukan qunut selama sebulan ketika para
penghafal al-Qur’an dibunuh. (HR
al-Bukhâri)
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah
menyatakan: Qunut disyari’atkan pada saat adanya bencana dan ini adalah
pendapat yang dipegang oleh ulama fikih dan ahli hadits. Ini diambil dari
Khulafâ’ Râsyidîn. (Majmû’ Fatâwâ 23/108)
Salah Satu contoh Bentuk Doa Qunut nazilah :
اَللَّـهُمَّ اهْـدِنَا فِيْمَنْ هَـدَيْتَ
وَعَافِـِنَا فِيْمـَنْ عَافَـيْتَ وَتَوَلَّنَا فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ وَبَارِكْ
لَنَا فِيْمَا أَعْطَيْتَ وقِـنَا شَـرَّ مَا قَضَيْتَ إِنَّكَتَقْضِيْ وَلاَ يـُقْضَى
عَلَيْكَ إِنَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ وَلاَ يَعـِـزُّ مَنْ عَادَيْتَ
تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَـالَيْتَ لَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا قَـضَيْتَ
وَلَكَالشُّكْرُ عَلَى مَا أَعْـطَيْتَ نَسْتَغْـفِـُركَ اللَّـهُمَّ مِنْ
جَمِيْعِ الذُّنُوْبِ وَالْخَطَـايَا وَنَتُوْبُ إِلَيْكَ
“Yaa Allah, berilah kami petunjuk seperti
orang-orang yang telah engkau beri petunjuk. Berilah kami kesehatan, seperti
orang-orang yang telah engkau beri kesehatan. Pimpinlah kami bersama
orang-orang yang telah Engkau pimpin. Berilah keberkahan pada segala apa yang
telah Engkau karuniakan kepada kami. Perliharalah kami dari kejahatan yang
telah Engkau tentukan. sesungguhnya Engkau yang menjatuhkan hukum, dan tidak
ada orang yang memberikan hukuman kepada-Mu. Sesungguhnya tidak akan hina
orang-orang yang telah engkau bela. Dan tidak akan mulia orang yang Engkau
musuhi. Mahasuci Engkau, wahai Rabb kami Yang Mahatinggi. Segala puji bagi-Mu
atas apa yang telah Engkau tetapkan. Kesyukuran bagi-Mu atas segala apa yang
telah Engkau karuniakan. Yaa Allah, kami memohon ampun kepada-Mu atas segala
perbuatan dosa dan kesalahan. Dan kepada-Mu-lah kami bertaubat.
اللَّهُمَّ اقْسِمْ لَنَا مِنْ خَشْيَتِكَ مَاتَحُوْلُ بَيْنَنَا
وَبَيْنَ مَعْصِيَتِكَ وَمِنْ طَاعَتِكَ مَا تُبَلِّغُنَابِهِ جَنَّتَكَ وَمِنَ
الْيَقِيْنِ مَاتُهَوِّنُ بِهِ عَلَيْنَا مَصَائِبَ الدُّنْيَا
“Ya Allah, curahkanlah kepada kepada kami
rasa takut kepadaMu yang menghalangi kami dari bermaksiat kepadaMu, dan
ketaatan kepadaMu yang mengantarkan kami kepada SurgaMu, dan curahkanlah rasa
yakin yang dapat meringankan berbagai musibah di dunia.”
للَّهُمَّ مَتِّعْنَا بِأَسْمَاعِنَا وَأَبْصَارِنَا وَقُوَّتِنَا مَا
أَبقيتنا وَاجْعَلْهُ الْوَارِثَ مِنَّا وَلاَ تَجْعَلْ مُصِيْبَتَنَا فِى
دِيْنِنَا وَلاَ تَجْعَلِ الدُّنْيَا أَكْبَرَ هَمِّنَا وَلاَ مَبْلَغَ عِلْمِنَا
وَ لاَ إِلَى النَّارِ هِيَ مَصِيْرَنَا وَاجْعَـلِ الْجَنَّةَ هِيَ دَارَنَا
وَلاَ تُسَلِّطْ عَـلَيْنَا بِذُنُوْبـِنَا مَن لاَيَخَافـُـكَ فِيْنَا وَلاَ
يَرْحَمُـنَا
“Ya Allah, anugerahkan kepada kami
kenikmatan melalui pendengaran, penglihatan dan kekuatan selama kami masih
hidup dan jadikanlah ia warisan bagi kami. Dan jangan Engkau jadikan musibah
atas kami dalam urusan agama kami dan janganlah Engkau jadikan dunia ini
cita-cita kami terbesar dan puncak dari ilmu kami dan janganlah Engkau jadikan
neraka sebagai tempat kembali kami,dan jadikanlah surga itulah sebagai tempat
tinggal kami.janganlah engkau jadikan berkuasa atas kami (memerintah kami)-
dengan sebab dosa2 kami –
orang yang tidak takut kepadaMu dan tidak mengasihi kami.”
اَللَّـهُمَّ أَصْلِحْ لَنَا دِيْـنَـَنا الَّذِيِ هُـَو عِـصْمَةُ
أَمْرِنَا وَأَصْلِحْ لَنَا دُنْيَانَا الَّتِيْ فِـْيهَا مَعَـاشُنَا وَأَصْلِحْ
لَنَا آخِرَتَـَنا الَّتِيْ إِلَيْهَا مَعَـادِنَـا وَاجْعَـلِ الْحَيَاةَ
زِيَادَةً لَنَا فِيْ كُلِّ خَيْرٍ وَاجْعَـلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لَنَا مِنْ كُلِّ
شَرٍّ
“Ya Allah, perbaikilah agama kami yang
merupakan penjaga urusan kami, perbaikilah dunia kami yang merupakan tempat
hidup kami, perbaikilah akhirat kami yang merupakan tempat kembali kami dan
jadikan kehidupan kami sebagai penambah kebaikan bagi kami, serta jadikanlah
kematian kami sebagai istirahat kami dari segala keburukan.”
اَللَّهُمَّ اغْـفـِرْ لَنَا وَارْحَمْـنَا وأَعْـتِـقْ رِقَابِنَـا مِنَ
النَّـار ِ
Yaa Allah,
Ampunilah kami, kasihanilah kami dan hindarkanlah kami dari siksa api neraka.
اَللَّهُـمَّ أَحْـسِـنِ عَاقِبَتَنَا فِي اْلأُمُـوْرِ كُلِّـهَا
وَأَجِـرْنَا مِنْ خِـزْيِ الدُّنْيَا وَعَـذَابِ اْلآخِـرَةِ
“Ya Allah, perbaikilah akhir segala urusan
kami dan jauhkanlah dari kami kehinaan dunia dan siksa akhirat.”
اَللَّـهُمَّ إِنَّا نَعُـوْذ ُ بِكَ مِنْ زَوَالِ نِعْـمَتِكَ
وَتحَـَوُّلِ عَافِيَتـِكَ وفَجْأَةِ نِقْـمَتـِكَ وَجَمِيعِْ سَخَطـِكَ
Yaa Allah,
kami berlindung kepada-Mu. Dari hilangnya nikmat dari-Mu, hilangnya kesehatan,
terbukanya pentu balasan (siksa)-Mu, dan semua kemurkaan-Mu.
اَللَّهُمَّ أَعِـنَّـا عَلَى ذِكْـرِكَ وَشُكْـرِكَ وَحُـسْنِ
عِـبَادَتِكَ
Yaa Allah,
berilah kami kekuatan untuk selalu mengingat-Mu, bersyukur kepada-Mu dan
beribadah dengan baik keada-Mu.
اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْفَـوْزَ فِي الْعِـطَاءِ وَالْقَضَاءِ
، وَنُزُلَ الشُّهَدَاءِ ، وَعَيْشَ السُّعَدَاءِ ، وَمُرَافَقَةَ الأَنْبِيَاءِ ،
وَالنَّصْرَ عَلَى الأَعْدَاءِ
Yaa Allah
sesungguhnya kami meminta kepadamu keberuntungan/keberhasilan dalam menerima
karunia dan ketentuan, karunia kesyahidan, hidup yang bahagia, mendampingi para
Nabi dan pertolongan atas musuh-musuh.
يَا حَيُّ يَا قَيُّـوْمُ بِرَحْمَتِكَ نَسْتَغِـيْثُ أَصْـِلحْ لَنَا
شَأَنَنَا كُـلَّهُ وَلاَ تَكِـلْنَا إِلَى أَنْفُسِنَا طَرْفَةَ عَـيْنٍ
Wahai
Engkau yang Hidup dan selalu Terjaga, dengan Kasih sayang-Mu kami memohon
pertolongan. Perbaikilah segala urusan kami. Dan janganlah Engkau sandarkan
kami kepada diri kami sendiri walau sekejap mata
اَللَّهُمَّ إِنَّا نَعُـوْذُ بِكَ مِنْ عِـلْمٍ لاَ يَنْفَعُ وَمِنْ
قَلْبٍ لاَ يَخْشَعُ وَمِنْ نَفْسٍ لاَ تَشْبَعُ وَمِنْ دَعْـوَةٍ لاَ يُسْتَجَابُ
لَهَـا
Ya Allah,
sesungguhnya kami berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, dari
hati yang tidak khusyu, dari jiwa yang tak terpuaskan dan dari doa yang tidak
terkabul.
اَللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوْذُبِكَ مِنَ الْفِتَنِ مَا ظَهَرَ مِنْهَا
وَمَا بَطَنَ
Yaa Allah,
kami berlindung kepadamu dari segala fitnah, baik yang nampak, maupun yang
tersembunyi.
اَللَّهُـمَّ يَا مُقَـلِّبَ الْقُـلُوْبِ ثَبـِّتْ قُلُـوْبَـنَـا
عَـلَى دِيْنِـكَ
Yaa Allah,
Wahai Engkau Pembolak balik setiap hati, tetapkanlah setiap hati kami pada
agamamu.
اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي الدِّيْنِ
وَالدُّنْيَا وَاْلأَخِرَةِ
Yaa Allah,
sesungguhnya kami memohon pengampunan dan kesehatan dalam agama, di dunia juga
di akhirat.
اَللَّهُمَّ آتِ أَنْفُسِـنَا تَـقْـوَاهَـا وَزَكِّـهَا أَنْتَ خَـيْرُ
مَن زَكَّاهَا أَنْتَ وَلـيُّهَا وَمَـوْلاَهَا
Yaa Allah,
karuniakanlah ketaqwaan pada diri ini, sucikanlah ia, Engkaulah sebaik-baik
yang mensucikannya. Karena Engkaulah pemilik dan pemeliharanya.
اَللَّهُمَّ بِعِـلْمِكَ الْغَـيْبِ وَقُدْرَتِكَ عَلَى الْخَلْقِ
أَحْـيَيْنَا إِذَا عَـلِمْتَ الْحَيَاةَ خَيْرًا لَنَاوَتَوَفَّـنَا إِذَا
عَـلِمْتَ الْوَفَاةَ خَيْرًا لَنَا
Yaa Allah,
dengan pengetahuan-Mu atas yang ghaib , dan kekuasaan-Mu atas makhluk, berilah
kami kehidupan, jika Engkau mengetahui itu lebih baik bagi kami. Wafatkanlah
kami, jika engkau mengetahui wafat lebih baik bagi kami.
اَللَّهُمَّ أَعِـزَّ اْلإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَوَدَمِّـرْ
أَعْـدَاءَ الدِّيْنِ وَاخْذَلْ مَنَ خَـذَلَ الدِّيْنَ
Yaa Allah,
muliakanlah Islam dan kaum Muslimin, binasakanlah musuh-musuh dien ini,
hinakanlah orang-orang yang telah menghina dien-Mu
اَللَّهُمَّ انْصُرْ إِخْوَانَنَا الْمُسْتَضْعَـفِيْنَ
وَالْمُضْطَهِدِيْنَ فِيْ دِيْنِهِمْ وَأَعْـرَاضِهِمْ وَحُـرُمَاتِهِميَارَبَّ
الْعَالَمِيْنَ
Yaa Allah,
tolonglah saudara-saudara kami yang lemah, yang teraniaya agama mereka dan
kehormatan mereka, Wahai Engkau Rabb semesta alam
اَللَّهُمَّ أَرِنَا فِيِهِمْ يَوْماً أَسْوَداً كَيـَوْمِ فِـرْعَوْنَ
وَهَامَانَ وَأُبَيِّ بْنَ خَـلَفٍ يَارَبَّ الْعَالَمِيْنَ
Yaa Allah,
tunjukkan pada mereka hari yang kelam, seperti hari (dimana engkau
membinasakan) Fir’aun, Haman dan Ubay
bin Khalaf, Wahai Engkau penguasa jagat semesta
رَبَّنَآ إِنَّكَ ءَاتَيْتَ (………………)
وَمَلأَهُ زِينَةً وَأَمْوَالاً فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا رَبَّنَا لِيُضِلُّوا
عَن سَبِيلِكَ رَبَّنَا اطْمِسْ عَلَى أَمْوَالِهِمْ وْاشْدُدْ عَلَى قُلُوبِهِمْ
فَلاَيُؤْمِنُوا حَتَّى يَرَوْا الْعَذَابَ اْلأَلِيمَ
“Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau telah
memberi kepada ( ……………..……………)
dan pemuka-pemuka kaumnya perhiasan dan harta kekayaan dalam kehidupan dunia,
ya Tuhan kami akibatnya mereka menyesatkan (manusia) dari jalan Engkau. Ya
Tuhan kami, binasakanlah harta benda mereka, dan kunci matilah hati mereka,
maka mereka tidak beriman hingga mereka melihat siksaan yang pedih.(penggal terakhir doa qunut)
اَللَّهُمَّ لاَ تُؤَاخِذْنَا بِمَا فَعَلَ السُّفَهَاءُ مِنَّا
اَللَّهُمَّ لاَ تُؤَاخِذْنَا بِمَا فَعَلَ السُّفَهَاءُ مِنَّا
Yaa Allah,
hindarkanlah kami dari siksamu karena perbuatan jahil diantara kami.
Yaa Allah,
damaikanlah permasalahan kaum muslimin dimanapun berada…
Yaa Allah,
terimalah doa kami.
Shalawat
dan salam atas Nabi kami Muhammad, keluarga dan sahabat-sahabatnya.
Baca juga: