Thursday, December 8, 2016

Sholat Jumat Terbesar di Indonesia dan Dunia, https://almaidah411.blogspot.co.id/



Allah telah menunujkkan Kebesaran dan KekuasaanNya. Kejadiaan penistaan Surat Al-Maidah ayat 51 oleh Ahok di Pulau Seribu, telah menghasilkan tenaga yang sangat besar, bergulir melalui Aksi Bela Agama Islam I, II dan III. Hasil sementara telah tercatat pada Museum Rekor-Dunia Indonesia dan Guinness World Records.... Alamdulillah.
Semoga Allah azza wa jalla mengabulkan tuntutan Aksi yaitu Ahok diadili seadil-adilnya.

  
Baca juga:





<meta NAME=”Description” CONTENT=” بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم sobat-sobat semua, السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِوَبَرَكَاتُهُ. Muslim yg taat memilih pemimpinya mengikuti perintah surah Al-Maidah 51, bermakna ia terlepas dari dosa ancaman Al-Maidah 52. Muslim yg TIDAK TAAT kepada Al Maidah 51, mereka termasuk munafik sesuai dg yang tersirat dalam Al-Maidah 52. Al-Maidah 1 dan 2 tidak dapat dipisahkan, bahkan terkait terus sampai ayat 58. Tentang siapa pemimpin yg menang itu adalah Takdir Allah “> <title> <head> <meta NAME=”keywords” CONTENTS=”Ahok, penista agama, aksi bela islam, almaidah51 ”<head> <meta name =”robot” content=”index”> <meta name=”robot” content=follow”

Monday, December 5, 2016

Aksi Super Damai 212 Menakjubkan & Dapat Menjadi Sarana Hidayah, https://almaidah411.blogspot.co.id/


Copas

www.postmetro.co - Aksi Super Damai 212 tak hanya menakjubkan. Aksi yang diikuti jutaan umat Islam itu juga menjadi sarana hidayah bagi seorang wanita peneliti.

Ia yang awalnya hadir hanya untuk mengamati, tersentuh hati, larut dalam doa dan akhirnya menangis tak henti-henti. Ia pun kembali menunaikan shalat setelah 10 tahun meninggalkannya.

Pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menuangkan kisah itu dalam sebuah puisi. Ini dia puisinya yang berjudul Satu Jumat di Monas 2 Desember 2016 dan dimuat di Republika, Sabtu (3/12/2016).

Satu Jumat di Monas 2 Desember 2016

Hari itu ada yang beda
Awalnya adalah doa

Ya Allah, kurasakan sentuhanMu
Kulihat jejakMu
Kualami tak pernah
Sebanyak itu manusia

Siapa kuasa kumpulkan mereka
Datang dari aneka wilayah
Menyatu dalam girah
Menyemut doa
Di Monas Jakarta
Jumlah mereka berjuta

Ya Allah
Tumbuhkan benih di hati mereka

Ibu itu terus titikan air mata
Sedari tadi ekspresikan kata
Mensyukuri kehadirannya
Mensyukuri semua
Berjuang untuk agama

Mona duduk di sebelahnya
Terdiam merasakan cinta
Ia catat dengan seksama
Monas punya peristiwa

Berbeda dengan umumnya mereka
Mona datang bukan sebagai pembela
Sudah lama ia tinggalkan agama
Mona hadir sebagai pengamat belaka
Untuk menggali data dan fakta
Ia menyamar seolah pembela

Ketika orang bedoa
Ia berpura berdoa
Ketika orang bertakbir
Ia berpura bertakbir
Ketika orang berzikir
Ia berpura berzikir
Ketika orang sholat
Ia berpura sholat
Namun kini tersentuh si Mona
Doa dan tangis ibu di sebelahnya
Seolah wahyu dikirim padanya
Dengan sengaja
Mengetuk ia punya jiwa

Mona mencoba menerpa
Ia anggap ilusi belaka
Namun doa ibu di sebelah
Terngiang semakin menggoda

"Ya Allah
Tumbuhkan benih di hati mereka"

Perang dalam batin Mona
Terus bergelora
Remuk redam jiwa
Ia kehilangan daya
Getar menyelinap penuh tenaga

"Ya Allah
Tumbuhkan benih di hati mereka"
Mona mencoba
Hatinya mengeja
Disebutnya kembali nama itu
Yang lama hilang dari kalbu
Allah, Allah
Ampun Ya Allah

Hatinya membara
Tak tahu mengapa
Ada haru alang kepalang
Mona menangis
Sejadinya ia tahan
Allah, Allah
Ampun ya Allah

Mona melihat angkasa
Langit ikut membujuknya
Awan merayunya
Melalui hujan gerimis
Mengguyur Monas dengan manis

Untuk pertama kalinya
Setelah sepuluh tahun alpa
Mona Shalat kembali
Tumbuhkan benih di hati

Shalat itu sudah ia niatkan
Awalnya untuk domplengan
Akhirnya ia tergoda
Dengan shalat, iapun hijrah

Namun ada yang beda
Itu Jumat 2 desember 2016
Ada yang tak biasa
Itu Jumat 2 desember 2016
Ada yang istimewa
Itu Jumat 2 desember 2016

Ia berdoa dalam kerumunan
terbesar sepanjang sejarah
Ia sholat dalam kerumunan
terbanyak sepanjang sejarah

Mona terus menangis
titikkan air matanya di Monas
Alam ikut menangis
Titikkan hujan di Monas [tarbiyah]

<meta NAME=”Description” CONTENT=” بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم sobat-sobat semua, السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِوَبَرَكَاتُهُ. Muslim yg taat memilih pemimpinya mengikuti perintah surah Al-Maidah 51, bermakna ia terlepas dari dosa ancaman Al-Maidah 52. Muslim yg TIDAK TAAT kepada Al Maidah 51, mereka termasuk munafik sesuai dg yang tersirat dalam Al-Maidah 52. Al-Maidah 1 dan 2 tidak dapat dipisahkan, bahkan terkait terus sampai ayat 58. Tentang siapa pemimpin yg menang itu adalah Takdir Allah “> <title> <head> <meta NAME=”keywords” CONTENTS=”Ahok, penista agama, aksi bela islam, almaidah51 ”<head> <meta name =”robot” content=”index”> <meta name=”robot” content=follow”

Tulisan Indah dari AA Gym, https://almaidah411.blogspot.co.id/



Cpas dari FB
Tulisan Indah dari Aa Gym:
---------------------
Kalau ada orang muslim dukung ahox karena katanya ahox bisa membangun.
maka sampaikanlah pada dia bahwa *firaun bisa membangun mesir menjadi negara gemerlap*, penduduknya hidup makmur tapi fir'aun menistakan Agama Allah, maka Allah hancurkan dia*
Kalau ada orang Muslim dukung ahox karena katanya ahox bisa membuat Jakarta menjadi modern.
maka sampaikanlah pada dia bahwa *namrud bisa membangun Messopotamia menjadi negara yang moderen, bangunan menjulang ke atas dengan teknologi canggih saat itu.
Hanya namrud menistakan Allah, maka Allah hancurkan dia.
Kalau ada orang Muslim dukung ahox karena katanya ahox bisa menjadikan hidup makmur,
maka sampaikanlah pada dia bahwa Bangsa saba' bisa membangun negerinya menjadi negara yang makmur, bebas korupsi*
*Dan kaum saba' menistakan Agama Allah, maka Allah hancurkan mereka..*
Percayalah orang yang selalu bersama Allah tidak akan pernah kehilangan apa apa,tapi orang yang kehilangan Allah maka ia akan kehilangan segalanya.
Saya tidak benci dengan orang non muslim dan etnis china, tapi Allah dengan firmanNya melarang saya untuk memilihnya sebagai pemimpin apalagi jika mereka berani menista agama kami.
Saya tidak ingin berdebat dengan Anda yang mendukung mereka, apalagi jika Anda yang orang islam.
Bagaimana saya bisa meyakinkan Anda, sedangkan Firman Allah saja anda tidak yakini dan Anda abaikan.

Friday, December 2, 2016

The Energy of Al-Maidah51 From Pulau Seribu (4), https://almaidah411.blogspot.co.id/


Sehari sebelum pelaksanaan Aksi Pembela Agama III (Aksi Doa Bersama, atau Aksi Super Damai), pada tanggal 01 Des 2016, Basuki Tjahaya Purnama atau Ahok, diserahkan ke Kejaksaan Agung untuk proses pemeriksaan selanjutnya atas dirinya sebagai tersangka penistaan agama. Kejaksaan Agung bekerja cepat, pada hari yang sama (01/12/06) berkas-berkas Ahok diserahkan ke Pengadilan Negeri Jakarta untuk pemeriksaan pengadilan, namu Ahok tidak ditahan.

Sesuai dengan rencana, pada tgl 2/12/16, peserta Aksi Doa Bersama pada pagi hari telah berdatangan kemonas.

Allohuakbar, mashaAlloh...
Sejak pagi para peserta dari penjuru tanah air sudah mulai berdatangan dan memedati Tugu Monas.
Yamg paling menarik perhatian adalah kafilah dari Ciamis yang long march jalan kaki dari Ciamis ke Jakarta (300 KM). Mereka diterima untuk beristirahat di Masjid At Tin Taman Mini Indonesia Indah.
Foto di bawah ini adalah situasi teman seiman menerima mereka di monas dengan rasa haru, bangga dan ada yang sampai menangis.


Sebagai penghormatan atas perjuangan mereka, maka panitia menyediakan shaf khusus didepan untuk mereka. Pada gambar di bawah ini, tampak shaf yg masih kosong disediakan untuk kafilah Ciamis. Simak video ini.


Khusus laporan dalam perjalanan saya copas tari pengakuan seorang menyaksikan,
klik ini.

Sesaat sebelum waktu sholat Jumat, Presiden Jokwi dan wapres JK besrta rombongan bergabung dengan peserta ditempat khusus.

Petugas Shalat Jumat di Monas:
Muazin: AKBP Indra Jafar, Kapores Cirebon Kota.
Khatib: Habib Rizieq
Imam: KH M. Nasir Zein LC, MA, Pimpinan Pondok Pesantren Rafah Bogor

Kumandang adzan yang bersejarah di Indonesia dan dunia, dalam jutaan jemaah luber dari Monas, Bundaran BI, Thamrin dan sekitarnya, sampai ke Tugu Tani, Kwintang.
klik video ini.

Muazin, AKBP Indra Jafar

Imam, KH M. Nasir Zein LC, MA





Setelah selesai sholat presiden Jokowi berdiri memberikan sambutan apresiasi penghargaan dan terima kasih kepada seluh peserta...kemudian berkenan meninggalkan upacara dan langsung menuju istana.

Dalam aksi damai di Monumen Nasional, ratusan ribu massa aksi menggelar salat Jumat di tengah hujan. Sebelum salat digelar, Habib Rizieq Shihab menjadi khatib dan menyampaikan khotbahnya.
Khotbah Rizieq didengarkan oleh seluruh peserta aksi, bahkan Presiden Joko Widodo juga mendengar khotbah dari Imam Besar Front Pembela Islam itu.
Sebagai orang nomor satu di Front Pembela Islam, dia berkata, Al-Quran adalah kitab suci yang tak ada kerancuan di dalamnya.
"Jangan memperolok-olok Al-Quran barang siapa memperolok Al-Quran maka dia adalah murtad," kata dia.

Jokowi saat mendengarkan khotbah Rizieq sedang berteduh di dalam tenda bersama dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan, Wiranto. Berdasarkan pantauan Jawapos.com, Jokowi juga beberapa kali tertunduk bak orang yang sangat khusyuk mendengarkan khotbah tersebut. 
Sementara Kapolri Jenderal Tito Karnavian ada di atas panggung bersama dengan Rizieq.
"Dia (Al-Quran) merupakan jantung Islam, hari ini jutaan umat Islam datang ke Jakarta bukan untuk menghancurkan kebhinekaan mereka datang untuk membela Al-Quran, untuk menegakan hukum," tukas dia. [www.tribunislam.comSumber : jawapos.com

Klik video ini untuk khotbah lengkap.

Sebelum masuk waktu shalat Jumat, para tokoh agama bergantian bemberi tausiah, doa dan zikir, KH Arifin Ilham, AA Gym, Ust Bakhtiar.... simak video ini,  video ini juga



Ustadz Arifin Ilham membacakan doa dengan khusuk yang membuat jemah semakin terhanyut memohan doa dikabulkan oleh Allah Subhanahu wa Taala.



Berikut ini adalah teks doanya:
Assalamu alaikum wa rahmatullahi wa barakatuuh.

Allahumma ya Allah, ampunilah seluruh dosa kami...aamin

Allahumma ya Allah, berkahilah negeri kami dh ketaqwaan para pemimpinnya dan rakyatnya ... aamiin.

Allahumma ya Allah, bimbinglah para pemimpi kami dg hidayahMu agar mereka jujur, amanah, teladan, dan mencintai kami karenaMu...aamiin

Allahumma ya Allah, selamatkan negeri kami dari bala bencana karena murkaMu...aamiin

Allahumma ya Allah, selamatkan seluruh kaum muslimin muslimat di dunia ini, terutama para mujahidin dan mustadhafiin di Palestina, Afganistan, Irak, Suria, Yaman, Mesir, Afrika Tengah, Uighur China, Kasmir India, Rohingya Myanmar, Patani Thailand dan Moro Piliphina...aamiin.

Allahumma ya Allah, lindungilah, jagalah, satukanlah hati semua ulama dan habib kami yg memperjuangkan SyariatMu dan Sunnah nabiMu...aamiin

Allhumma ya Allah, berkahi Aksi Super Damai jum'at 212, jagalah aksi ini dari provokasi kezholiman syetan jin dan manusia, dan jadikanlah aksi ini menyatukan hati dan harakah da'wah kami di NKRI tercinta ini....aamiin.

Allahumma ya Allah, hancurkanlah, cerai beraikanlah mereka yg memerangi kami, yg membuat banyak tipudaya dan fitnah untuk kami...aamiin.

<meta NAME=”Description” CONTENT=” بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم sobat-sobat semua, السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِوَبَرَكَاتُهُ. Muslim yg taat memilih pemimpinya mengikuti perintah surah Al-Maidah 51, bermakna ia terlepas dari dosa ancaman Al-Maidah 52. Muslim yg TIDAK TAAT kepada Al Maidah 51, mereka termasuk munafik sesuai dg yang tersirat dalam Al-Maidah 52. Al-Maidah 1 dan 2 tidak dapat dipisahkan, bahkan terkait terus sampai ayat 58. Tentang siapa pemimpin yg menang itu adalah Takdir Allah “> <title> <head> <meta NAME=”keywords” CONTENTS=”Ahok, penista agama, aksi bela islam, almaidah51 ”<head> <meta name =”robot” content=”index”> <meta name=”robot” content=follow” Allahumma ya Allah, Al Haadi, Pemilik hidayah, Penguasa semua hati, berlah hidayah untuk bapak Basuki Tjahaya Purnama, karena kami yaqin beliau belum faham kebenaran dan kemuliaan Islam...aamiin.

Allahumma ya Allah, berkah aksi ini, berkah ulamanya, berkah umaranya, berkah tujuan aksinya, berkah harakah da'wahnya, berkah umat Islam sebagai umat teladan, dan berkah negeri Indonesia tercinta ini...aamiin.

Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar.

(K. H. Muhammad Arifin Ilham)


Allohuakbar, Allohuakbar, Allohuakbar.

Masya Alloh, kekuatan Surah Al-Maidah 51 telah mengukir peristiwa yang baru pertama kali melakukan sholat Jumat dengan jemaah sekitar 2 juta orang lebih (termasuk yang sholat di bundaran BI atau patung kuda dan sekitarnya, Jl Thamrin dan sekitarnya). Sholat dihadiri Presiden dan Wakil Presiden, Kapolri, Panglima TNI, para Ulama dan Ustadz, Habib, terkemuka di Indonesia. 

Di bawah ini beberapa foto-fot yg kelak menjadi saksi bisu tentang peristiwa Aksi Superdamai 2 Des 2016 di Monas.










Peta Shaf Sholat Jumat 



Betapa disiplinnya peserta unjuk rasa










Rangkuman:

"The energy of Al-Maidah from Pulau Seribu":

1. Telah banyak membuat peristiwa yang diluar pemikiran manusia. 
- Bisa mengumpulkan manusia dari pelosok penjuru Tanah Air di Jakarta dengan jumlah jutaan (sekitar 7 juta untuk Aksi 2 Des 06).
- Peserta ada yang jalan kaki long march dari Ciamis ke Jakarta (300 KM).  Sebagian adalah anak-anak pesanten, karena ada larangan bahwa bus mereka tidak boleh masuk Jakarta, mereka dengan iklas maju terus berangkat ke Jakarta jalan kaki, demi agama. Allah memberi semangat dan kekuatan kepada mereka, sehingga mereka mampu dan mendapat perhatian besar di dalam maupun Luar Negeri. 
- Shalat Jumat bersama di Silang Monas, Bundaran Patung Kuda, Jl Thamrin dan sekitarnya, dihadiri oleh bapak Presiden, Wakil Presiden, Kapolri, Panglima TNI, Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan, para Ulama, Habib, Ustadz terkemuka di Indonesia dengan jumlah jemaah jutaan orang.

2. Ahok yang tersangka penista agama, berkas perkaranya sudah masuk ke PN Jakarta Utara, ia sedang menuggu proses pengadilan.  

3. Peritiwa penistaan agama di Pulau Seribu oleh Ahok telah membuat semua elemen muslim di Indonesia menjadi bersatu menjadi kekuatan yang dahsyat sebagai aset negara....Alhamdulillah.

Peristiwa-peristiwa di atas dll yang tdk dapat direkam semua, adalah atas kekuasaan Allah azza wa zalla, memberi peringatan kepada manusia atas kebenaran firman-firmanNya dalam Al Quran. Agar kita jangan mengolok-olok mempermainkan ayat-ayatNya, menafsirkan yang disesuaikan dengan nafsunya sendiri atau grupnya.



Baca juga:





<meta NAME=”Description” CONTENT=” بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم sobat-sobat semua, السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِوَبَرَكَاتُهُ. Muslim yg taat memilih pemimpinya mengikuti perintah surah Al-Maidah 51, bermakna ia terlepas dari dosa ancaman Al-Maidah 52. Muslim yg TIDAK TAAT kepada Al Maidah 51, mereka termasuk munafik sesuai dg yang tersirat dalam Al-Maidah 52. Al-Maidah 1 dan 2 tidak dapat dipisahkan, bahkan terkait terus sampai ayat 58. Tentang siapa pemimpin yg menang itu adalah Takdir Allah “> <title> <head> <meta NAME=”keywords” CONTENTS=”Ahok, penista agama, aksi bela islam, Presiden Jokowi, Habib Rizieq, KH Arifin Ilham, KH AA Gym ”<head> <meta name =”robot” content=”index”> <meta name=”robot” content=follow”

Kalifah Pejalan Kaki Ciamis-Jakarta, Sebuah Kesaksian, https://almaidah411.blogspot.co.id/



By: Deny Suwarja

Tadinya tidak terpikirkan, ikut menjemput dan mengawal para peserta long march Ciamis-Jakarta di Malangbong. Saat ada keperluan di Cibatu, pukul 15.40 WIB (Selasa kemarin) membaca 
update info rombongan dari salah seorang peserta. Bahwa, rombongan sudah tiba di mesjid Agung Malangbong (Garut). Tertarik dan panggilan hati, ingin memberi dukungan moril kepada mereka.

Via Sasakbeusi, menuju Malangbong. Perasaan dan hati dibuat bangga dan sejuk. Betapa tidak, di sepanjang tepi jalan tampak masyarakat berkerumun di setiap sudut. Anak-anak, ibu-ibu, bapak-bapak, kakek-kakek, nenek-nenek semua bersiap menyambut, lengkap dengan makanan dan minuman bahkan buah-buahan.

Di Lewo, berhenti sejenak. Mendekati kerumunan itu dan memasang kamera kecil. Saat ditanya mengapa mereka melakukan hal itu? Jawaban mereka: "
Lillahita’ala, demi Allah, demi agama kami, demi membela Al Quran yang telah dinistakan".

“Ini murni dari hamba Allah, bukan dari partai politik yang dituduhkan si penista! Kami tidak bisa ikut long march. Tapi, kami ingin mendukung mereka. Tukang tahu, menyumbang tahu. Tukang emplod, tukang tempe, tukang kerupuk, tukang roti, tukang bala-bala. Bapak lihat sendiri, ini di depan. Semua sumbangan sukarela. Ikhlas, gak ada yang membayar!”, jawab mereka.

Subhanallah. Bulu kuduk merinding, ada yang tersekat di tenggorokan. Mereka rakyat biasa, begitu rela berkorban. Demi keyakinan dan keimanan mereka yang diinjak-injak dan dinistakan. Mereka rela berkorban dan sudah berdiri di sana, lebih kurang 1,5 jam. Padahal rombongan long march, baru tiba di mesjid Agung Malangbong dan rehat dengan sholat magrib. Perjalanan baru akan dilanjut bada sholat Magrib.


Tiba di mesjid Agung Malangbong, suasana seperti malam takbiran. Setiap melewati kerumunan orang-orang gema takbir dan kepalan tangan terangkat selalu terucap. Tegas tanpa rasa ragu. Tampak beberapa ada yang makan nasi bungkus berdua, bahkan ada yang bertiga sambil duduk bersandar ke tembok. Belakangan mendapat informasi dari koordinator konsumsi, bahwa makanan, snack, ari kemasan, obat-obatan lebih dari cukup sumbangan sukarela dari masyarakat yang terlewati rombongan. Yang kurang adalah untuk nasi bungkus/box. Untuk nasi bungkus/box sering mengalami keterlambatan karena langsung didrop dari pesantren di Ciamis!!! Namun peserta tidak mengeluh, saat di Malangbong mendapatkan sumbangan 300 nasi bungkus dari masyarakat setempat. Mereka rela berbagi dengan teman-temannya! Subhanallah!

Untuk makanan kemasan seperti biskuit atau roti dan air kemasan lebih dari cukup. Bahkan, mobil feeding kewalahan untuk mengangkut semua itu. Alternatifnya koordinator konsumsi harus mendatangakan truk dump truck yang besar, untuk mengangkut semua konsumsi yang disediakan masyarakat sepanjang Ciamis-Malangbong. Pastinya akan terus bertambahan selama perjalanan ke Jakarta.



Yang mengiris hati diantara makanan kemasan tampak juga makanan tradisional seperti cuhcur, ali agrem, burayot, rangginang, emplod, ladu, bahkan air kopi panas yang dimasukan plastik ada di sana! Yang pasti semua makanan tradisional tersebut diolah oleh rakyat kebanyakan, rakyat miskin, rakyat yang tidak rela kitab sucinya dihina dan ingin membela dengan cara mereka.

Kumandang adzan magrib bergema! Wajah-wajah yang tidak bisa menyembunyikan rasa lelah tapi dengan sorot mata penuh semangat itu langsung mengambil air wudhu. Tidak sampai 2 menit, kerumunan jemaah lebih dari 2000 orang tersebut (plus mukimin). Langsung berbanjar rapi. Tanpa harus berteriak-teriak ala polisi yang kemarin sempat melarang mereka PO bus agar tidak menyewakan bus kepada mereka. Mereka tertib rapih, merapatkan barisan menghadap kiblat, rapi makmum hanya sesaat setelah mendengar suara iqamat.


Selama sholat, tidak terasa mata basah. Alhamdulillah, bisa ikut berjamaah bersama mereka. Terasa atmosfer ghirah izzatul Islam yang kental. Khusyu' dan penuh kesyahduan. Setelah membaca salam, air mata makin basah saat para santri tersebut bersalaman sambil mencium tangan saya penuh hormat. Padahal saya tidak mengenal mereka. Mereka tidak mengenal saya. Akhlak mereka begitu santun, saat melewati orang yang lebih tua mereka berjalan membungkuk, merendahkan tubuhnya dengan posisi tangan lurus ke bawah menyentuh lutut.

Hujan turun gerimis saat meninggalkan mesjid Agung Limbangan, agar dapat mengambil gambar yang bagus. Lebih kurang 6 km dari alun-alun Malangbong, berhenti di sebuah warung untuk menyantap mie sambil menunggu rombongan, buang air kecil dan ngopi. “Paling perkiraan memakan waktu satu jam dari Malangbong ke sini” kata si Bapak pemilik warung. “Bapak yakin? Saya perkirakan paling 30 menit. Kan hanya 6 km!” bantah saya. Tapi, saya dan istri dibuat terpelongo belum lima belas menit duduk sambil menikmat mie rebus. Tiba-tiba dari arah timur mobil polisi yang mengawal sudah tiba. Polisi memberlakukan jalur satu arah.

Kendaraan dari arah Limbangan diminta menepi.

Tidak sampai lima menit kemudian, dalam guyuran hujan yang makin deras. Tampak rombongan muncul dari arah Malangbong! Hanya 20 menit! Mereka bertakbir, bersholawat menembus hujan dengan hanya berlapiskan jas hujan plastik keresek. Beriringan, sebagian ada yang berpegangan tangan, sebagian ada yang membawa tongkat. Sebagian ada yang menggandeng temannya. Tidak henti, mobil ambulan dan mobil evak yang mengikuti rombongan. Memberikan pengarahan kepada para peserta yang sudah tidak kuat berjalan jangan memaksakan, silakan naik mobil yang kedua lampu daruratnya menyala. Tapi yang minta dievak bisa dihitung dengan jari. Mayoritas mereka tetap berjalan, bahkan ada yang setengah berlari menembus hujan deras.


Menuju ke Warung Bandrek, Kersamanah di sepanjang jalan tampak masyarakat menyemut. Lebih heboh daripada tadi sore saat mereka menunggu rombongan. Makanan dan minuman yang disediakan mereka makin banyak. Seorang nenek, berdiri di antara kerumunan masyarakat. Di tangannya tampak dia memegang sebungkus emplod (makanan khas lewo dari singkong). Seorang Bapak sibuk, menyeduh kopi panas di gelas plastik dan memberikan dengan penuh kasih sayang serta doa kepada setiap peserta yang melewatinya!
Suasana sangat Islami, tulus, ikhlas dan ukhuwah Islamiyah. Berkali-kali saya dan istri menyeka air mata saat menyaksikan mereka di sepanjang perjalanan. Allahu Akbar!

Ya Allah, saksikanlah kami ridho Engkau menjadi Tuhan kami. Kami ridho Islam menjadi agama kami. Kami ridho Nabi Muhammad S.A.W. menjadi Rosul kami, kami rela Al Quran menjadi kitab suci kami! Jauhkan kami dari orang-orang munafik, yang lebih ridho kaum kafir jadi pemimpinnya dan menyangkal kebenaran kalam-Mu. Amiiin...






<meta NAME=”Description” CONTENT=” بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم sobat-sobat semua, السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِوَبَرَكَاتُهُ. Muslim yg taat memilih pemimpinya mengikuti perintah surah Al-Maidah 51, bermakna ia terlepas dari dosa ancaman Al-Maidah 52. Muslim yg TIDAK TAAT kepada Al Maidah 51, mereka termasuk munafik sesuai dg yang tersirat dalam Al-Maidah 52. Al-Maidah 1 dan 2 tidak dapat dipisahkan, bahkan terkait terus sampai ayat 58. Tentang siapa pemimpin yg menang itu adalah Takdir Allah “> <title> <head> <meta NAME=”keywords” CONTENTS=”Ahok, penista agama, aksi bela islam, almaidah51 ”<head> <meta name =”robot” content=”index”> <meta name=”robot” content=follow”