Hampir seluruh ummat Muslim di
Indonesia merasa bahwa telah terjadi penistaan agama Islam setelah mendengar
dan melihat video Ahok (gubernur DKI Jakarta) dalam keadaan berpakaian dinas
waktu memberi ‘pencerahan’ di Pulau Seribu Jakarta Utara.
Reaksi awal pada tanggal 14
Oktober 2016 diadakan Aksi Bela Islam I, menuntut Ahok untuk dtangkap dan
diproses secara hokum, meskipun ia telah minta maaf.
Karena lambannya penanganan
proses hukum, maka perkara Ahok terus melaju bagai bola salju.
Puncak dari kemarahan ummat
Muslim diwujudkan dengan melakukan demo besar-besaran, Aksi Damai, Aksi Bela Agama Islam II, dan
menuntut keadilan yang dilakukan pada tagl 04 Nop 2016.
Bisa dipahami mengapa sampai
terjadi demo besar-besaran yang tercatat sebagai demo terbesar dalam sejarah
ummat Muslim di Indonesia pada saat ini, karena mereka ingin menunjukkan
betapa sakitnya hati ummat Muslim manakala aqidah agama mereka dinistakan
oleh seorang non-muslim, melalui penistaan Ayat Suci Al-Quran, Al-Maidah 51.
Betapa dahsyatnta demo,
pembaca bisa lihat dari keterangan foto-foto autentik dalam blog ini.
Penulis sebagai seorang
Muslim, mengagumi dengan mengucapkan MashaAllah terhadap kekuatan Ayat Suci
Al-Maidah 51. Betapa Allah wa jalla menunjukkan bahwa ayat Al-Maidah itu
adalah firmanNya…pencipta dan pemilik alam semesta . Semua kandungan Al-Quran
itu adalah pedoman hidup hidup ummat manusia, yang diturunkan melalui
utusanNya Nabi Muhammad sallahu alaihi wa sallam sebagai nabi terakhir.
QS: Al Maidah 51.
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.
QS: Al Maidah 52.
Maka kamu akan melihat orang-orang yang ada penyakit dalam hatinya (orang-orang munafik) bersegera mendekati mereka (Yahudi dan Nasrani), seraya berkata: "Kami takut akan mendapat bencana". Mudah-mudahan Allah akan mendatangkan kemenangan (kepada Rasul-Nya), atau sesuatu keputusan dari sisi-Nya. Maka karena itu, mereka menjadi menyesal terhadap apa yang mereka rahasiakan dalam diri mereka.
Para guru agama Islam, para ustadz,
kiyai, ulama, memberi tuntunan kepada ummatnya, bila ada pemilihan pemimpin,
agar selalu berpedoman kepada surat Al-Maidah 51. Harus dipatuhi karena ayat
ini adalah perintah Allah azza wa jalla, pencipta dan pemilik alam semesta.
Bila ada sebagian ummat Muslim
yang tdak mematuhi ayat ini dengan barbagai argumentasi yang mengatakan kurang tepat untuk Negara Pancasila, maka mereka akan mendapat konsekuensi pada ayat
52….mereka termasuk golongan munafikun. Al-Maidah 51 tidak dapat dipisahkan
dengan Al-Maidah 52, begitu seterusnya berkaitan dengan 53,54…s/d 58.
Kalau penilaian negative tentang
Al-Maidah 51 itu datang dari non-muslim ini dapat dimengerti, karena mereka
tidak paham akidah Islam. Tapi yang sangat menyedihkan kalau penilaian datang
sebagian Muslim.
Perintah itu sebenarnya jelas
dan sederhana tapi sangat mendasar…. Kalau Muslim patuh dan melaksanakan saja,
siapa pemimpin yang terpilih sebagai Pemenang Pemilu, itu adalah Takdir
Allah.
Seperti yang terjadi di Negara minoritas
Muslim, jelas pemenangnya adalah non-muslim.
Pada waktu saya menulis
artikel ini, hasil dari Aksi besar-besaran Membela Agama Islam yang menuntut
tegakkan keadilan belum final. Namun bisa dirasakan bahwa hikmah dari ucapan
ayat suci Al-Maidah 51 yang keluar dari mulut Ahok yang non-muslim itu, telah
membuat ummat Muslim semakin introspeksi diri…yang menganggap remeh Firman
Allah azza wa jalla, dengan sengaja membuat penafsiran yang keliru atau
bahkan mengatakan tidah relevan dll, demi mengikuti nafsu dunianya…. sadarlah
Saudaraku!!!
Kita dapat memetik hikmah yang
sangat berharga:
Ummat Islam Indonesia menjadi
bersatu, teraktualisasi dalam pelaksanaan demo. Semua elemen Muslim melebur
menjadi satu kekuatan yang dahsyat….Alhamdulillah.
Di
bawah ini adalah foto-foto yang berbicara:
Situasi di Masjid Istiqlal
persiapan untuk demo, sementara perwakilan mereka pergi ke Istana Merdeka
untuk bisa diteriam berdialog tuntutan suara hati pendemo dan negosiasi.
Ternyata presiden lebih memilih pergi ke Bandara Soekarno Hatta dalam tugas
kerja. Yang bisa menerima mereka adalah Wapres Jusuf Kalla.
Ketidak hadiran presiden
Jokowi di Istana telah membuat pendemo kecewa berat, sehingga mereka tetap
bertahan dan menunggu di depan Istana. Inilah penyebab utama terjadinya
kericuhan menjelang akhir waktu
berdemo.
Sampai di sini penulis merekam
tenaga Al-Maidah 51. Saya hanya mencoba merekam tenaga dahsyat yang saya
lihat dan rasakan. Kekuatan yang sebenarnya adalah hak Allah semata.
Wallahu a’lam bishawab.
Updated:
Buni Yani jadi tersangka, 23 Nov 2016 Video ILC 08 Nov 16, AA Gym 2 saksi Ahok tidak hadir Video DR. M Antonio Syafii Video-video Ahok: Video-1 Video-2 Video-3 Video-4 Video-5
Bersambung…..
Baca juga:
|
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم sobat-sobat semua, السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِوَبَرَكَاتُهُ. Muslim yg taat memilih pemimpinya mengikuti perintah surah Al-Maidah 51, bermakna ia terlepas dari dosa terkait. Muslim yg TIDAK TAAT kepada Al Maidah 51, mereka termasuk munafik sesuai dg yang tersirat dalam Al-Maidah 52. Al-Maidah 1 dan 2 tidak dapat dipisahkan, bahkan terkait terus sampai ayat 58. Tentang siapa pemimpin yg menang itu adalah Takdir Allah.