Saya lantas berpikir....bahaya ini, pasti akan timbul reaksi dari ummat Islam. Benar saja, terjadi kontraversial, aksi-aksi protes dan menuntut Ahok diadili dan keadilan untuk semua. Dengan mengikuti situasi ini lantas saya putuskan untuk membuat satu blog khusus menyimpan arsip-arsip yang saya beri nama Al Maidah 51 yang kelak berguna untuk generasi mendatang.
Ada berbagi topik saya tulis bersamabung yaitu "The Energy of Al Maidah 51 From Pulau Seribu" dengan pemikiran bisa mengarsipkan kejadian-kejadian pokok. Sudah saya tulis 4 episode, yaitu The Energy of Almaidah 51 (1,2,3,4) dan ini yg ke 5.
Banyak saya catat kejadian yg diluar batas pemikiran saya......itu semua adalah kehendak Allah Subhanahu Wa Taala.
Sebetulnya The energy yang terakhir yang saya harapkan dan yang paling kuat dari segalanya ialah Ahok mendapat hidayah dan masuk Islam. Sudah saya rencanakan membuat episode terakhir untuk itu yaitu The Energy of Al Maidah 52 yang ke 5. Namun pekembangan untuk itu masih membutuhkan ujian lagi dari Allah Subhanahu Wa Taala. Jadi saya putuskan sementara ini energy itu mulai dari Ahok mengeluakan kata-kata Almaidah 51 di Pulau Seribu dan saya akhiri tulisan ini sampai Ahok masuk penjara. Bila ada perkembang lebih lanjut, saya bisa update tulisan ini.
Dalam artikel ini saya hanya ingin mencatat, pada tanggal 9 Mei 2017, Pengadilan Negeri menjatuhkan 2 tahun penjara utuk Ahok dan segera masuk Rutan Cipinang. Untuk pendukung tulisan ini di bawah ini saya masukkan 3 foto, pidato di pulau seribu, dikirim ke Rutan Cipinang dan kemudian dipindah ke Rutan Brimob Kelapa Dua Depok.
Para pembaca yang budiman,
Tidak ada manusia yang sempurna, kadang-kadang untuk mencapai yang lebih baik itu perlu mendapat ujian dari Allah Subhanahu Wa Taala. Demikian juga Ahok. Ia telah menunjukkan ambisinya, yang menurutnya itu semua adalah benar....tapi kenyataannya telah membawa ia kepenjara. Kalau sudah bigini kita doakan saja semoga ia dapat hidayah.
Dalam saya menulis dalam blog ini mungkin ada hal-hal yang kurang pas dan tidak berkenan di hati Anda, untuk saya mohon maaf.
****
Baca juga: